Tingkatkan Wawasan Kebangsaan, Sivitas Akademika FTIK IAIN Pontianak Lakukan Kunjungan ke Lanud AU Supadio

Dalam rangka meningkatkan Wawasan Kebangsaan, Sivitas Akademika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak melakukan kunjungan ke Pangkalan Udara Supadio, Jumat (03/03).
Kegiatan ini diinisiasi oleh Kepala Bagian Tata Usaha (TU) FTIK, H. Tommy Hardiansyah, MM. Menurutnya, kegiatan ini menjadi penting untuk meningkatkan wawasan kebangsaan khususnya Kedirgantaraan. “Kegiatan ini diikuti Sivitas Akademika FTIK, dari dekanat, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Kami sudah mendapat izin Komandan Lanud Supadio untuk datang ke Pangkalan Udara Skadron Udara 1, Elang Khatulistiwa, untuk mengenal dan melihat langsung Alat Utama Sistem Senjata Tentara Nasional Indonesia yang dimiliki TNI Angkatan Udara,” terangnya.

Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan FTIK IAIN Pontianak, Helva Zurayah, S.Pd, M.Ag ikut serta mendampingi pengenalan ini menyatakan bahwa Wawasan Kebangsaan yang dilakukan oleh keluarga FTIK IAIN Pontianak lebih kontekstual karena mendapat pendampingan langsung dari TNI Angkatan Udara.
“Pendampingan ini memupuk nasionalisme generasi milenial di tengah era globalisasi 4.0. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, sebagai intektual muda memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, harus mempu mengimplementasikan nilai-nilai pancasila membentuk karakter bangsa yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi yang dilandasi Hubbul Wathan Minal Iman,” tuturnya.
Helva menambahkan bahwa FTIK IAIN Pontianak berusaha mengembangkan misi integrasi dan interkoneksi antara filosofi atau nilai-nilai keislaman dengan sains modern, teknologi dan seni dengan wawasan kebangsaan dalam kurikulum dan juga dalam akademik kultur, sehingga dapat melahirkan lulusan yang kukuh religiusitasnya, cerdas, berakhlakul karimah dan yang paling penting berwawasan kebangsaan.

Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Dr. Syamsul Kurniawan, M.S.I, menyebut kegiatan ini sebagai Tur Wawasan Kebangsaan. “Kegiatan Tur Wawasan Kebangsaan, sebagaimana saya ingin menyebutnya, adalah salah satu cara efektif untuk mengenalkan ke mahasiswa tentang peran dari TNI AU dalam menjaga kedaulatan NKRI. Tidak hanya itu, Tur Wawasan Kebangsaan kali ini mahasiswa yang dibawa juga terbuka wawasannya, bahwa mereka tidak hanya memiliki peluang kerja sebagai guru, tetapi juga menjadi TNI-AU. Tentu saja dengan persyaratan-persyaratan yang mereka harus penuhi,” ungkapnya.

Peserta kunjungan merasa senang dapat melihat langsung pesawat tempur hawk di Hanggar Skadron. Dalam kesempatan itu pula diberikan pengalaman untuk masuk ke dalam pesawat. Selanjutnya peserta diajak mengenal lebih dekat sejarah Skadron 1 melalui ruang Situs Sejarah. Walaupun bukan pilot atau penerbang, peserta kunjungan dapat merasakan sensasi menerbangkan pesawat di ruang Simulasi Wing 7 yang tak jauh lokasinya dari Skadron 1.

Resty Elvinasty, Mahasiswa Himpunan Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) mengaku mendapat infromasi banyak terkait pesawat tempur.
“Kunjungan ini kami dapat belajar banyak tentang pesawat terutama pesawat tempur dan menerbangkan pesawat itu sangatlah tidak mudah. Ada beberapa komponen pesawat yang harus sangat diperhatikan oleh para pilotnya, mulai dari bahan bakar, umur pesawat, serta komponen yang ada di dalam pesawat, kami bertemu dengan orang-orang yang Masya Allah, dengan kemampuannya menerbangkan pesawat. Selain mendapat beberapa informasi tentang pesawat, kami juga turun langsung untuk mencoba (simulasi) menerbangkan pesawat, dan itu adalah pengalaman yang sangat mengagumkan bagi saya,” bangganya.

Sambutan serta ramah tamah berlangsung lebih kurang 2 jam kunjungan. Sersan Kepala Bintara Pembina Potensi Dirgantara (Babinpotdirga) Lanud Supriyanto menyampaikan Apresiasinya kepada FTIK IAIN Pontianak.
“Kali pertamanya adalah kunjungan dari Perguruan Tinggi di sini, kegiatan Wawasan Kebangsaan ini memang harus ada dan diberikan langsung oleh pihak kampus,” ujarnya disela-sela menemani rombongan.

Penulis : Farninda Aditya, M.Pd
Editor : Septian Utut Sugiatno

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *