BAHAS “GONDE”, DOSEN FTIK MENJADI NARASUMBER NGOPI BORNEO SERI #2

Pontianak ( ftik.iainptk.ac.id ) – Salah satu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak sekaligus Sekretaris Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PIAUD), Farninda Aditya, M.Pd menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan Ngopi Borneo Seri 2 yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Jumat (04/03) di Ruang Pascasarjana IAIN Pontianak. Dalam kesempatan tersebut ia menyampaikan materi tentang Gonde.
Berdasarkan pengamatannya, Gonde adalah nama alat untuk bermain bola pada permainan tradisional Kalimantan Barat. Namun walau begitu tidak semua daerah di Kalimantan Barat mengenal kosa kata Gonde. Kata Gonde dikenal di daerah Mempawah tepatnya di Kampung Tanjung. Selain itu juga di Sambas tepatnya di Selakaudan Mak Tangguk. Dari dua tempat tersebut dapat disimpulkan sementara bahwa Gonde bagian dari permainan masyarakat Pesisir Mempawah.
Ia juga mengungkapkan, di Mempawah tepatnya di Kampung Pasir dan Tanjung Berkat disebut Bola Kasti Daun Kelapa atau Daon Kelapak, di daerah Semudun disebut Bola Lambang, di Sungai Pinyuh disebut Bola Anyam, di Sambas daerah Jawai disebut Cik Pirit. Sedangkan di Selakau disebut Gonde, sebutan yang sama untuk daerah Mak Tangguk.
Berkaitan asal bahasa, masyarakat Sulawesi Tengah juga mengenal kata Gonde tepatnya pada masyarakat kaili dengan merujuk pada bola anyam yang maksudnya sama dengan di Kalimantan, hanya saja proses bermainnya berbeda.
Farninda menambahkan, ternyata Gonde sudah masuk pada catatan Warisan Budaya Tak Benda pada Domain Tradisi dan Ekspedisi Lisan pada tahun 2010 (warisankemendikbud.go.id). disebutkan jika permainan ini berasal dari Selakau, Sambas. Permainan Gonde dapat dimainkan secara tim bisa pula berkelompok sesuai jumlah, antara kedua kelompok. Bahkan, pada Februari 2022, Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia mengadakan lomba menganyam Gonde. Nama bola anyam tersebut juga Gonde. Inisiasi lomba tersebut adalah Risan Syakirin, pemuda asal Maktangguk, Sambas. Kegiatan ini bekerja sama dengan PG-PAUD UNTAN sebagai bagian kegiatan permainan tradisional untuk anak-anak.
“Gonde sebagai entri G perlu dientri pada Ensiklopedi Borneo. Sebagai penguat sudah ada entrian Warisan Tak Benda pada tahun 2010 melalui situs warisantakbenda.kemendikbud.go.id. pengenalan bentuk dan cara menganyam Gonde telah dilakukan oleh KPOT sebagai bentuk awal kegiatan melestarikan permainan tradisional. Sebagai warisan bahasa yang dilestarikan di Kalimantan Barat, Gonde memerlukan dokumentasi dan publikasi,” ungkapnya.

Penulis: Septian Utut Sugiatno, M.Pd

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *