PRODI TADRIS MATEMATIKA GELAR SHARING SESSION KEBUDAYAAN PONTIANAK DAN JERMAN BERSAMA MAHASISWA DARI UNIVERSITAS LEIPZIG, JERMAN

Program Studi Tadris Matematika FTIK IAIN Pontianak melaksanakan sharing session tentang kebudayaan Pontianak dan Jerman, Jumat (08/09/2023) di Gedung Saifuddin Zuhri Lantai IV. Acara ini dihadiri oleh Wakil Dekan III FTIK, Dr. Sahrani, M.Pd, Ketua Prodi Tadris Matematika, Zulkarnain, M.Pd, seluruh Dosen dan Mahasiswa Tadris Matematika. Dipandu langsung oleh Vidya Setyaningrum, M.Pd dan Vibry Andina Nurhidayah, M.Hum.

Ketua Prodi Tadris Matematika, Zulkarnain, M.Pd mengemukakan bahwa pentingnya memahami kebudayaan sebagai bagian integral dari pendidikan. Ia juga menekankan bagaimana budaya dapat dihubungkan dengan matematika.

Wakil Dekan III FTIK, Dr. Sahrani, M.Pd, mengucapkan selamat datang kepada para tamu spesial dari Jerman. Dalam sambutannya ia menyinggung pentingnya kerjasama lintas budaya dalam memperluas wawasan mahasiswa dan memajukan pendidikan tinggi. Ia juga berterimakasih kepada Aaron dan Lina atas kontribusi mereka dalam memperkuat hubungan antara budaya Pontianak dan Jerman. Ia berharap acara semacam ini akan terus mendukung pertukaran budaya dan pengetahuan antar mahasiswa, memperkaya pengalaman belajar mereka.

Sharing session dimulai dengan presentasi dari 4 mahasiswa Tadris Matematika, Veni Alvionita, Dhea Aqillah, Sri Nurlaliah dan Risa. Mereka menyampaikan bagaimana kebudayaan yang ada di Kalimantan Barat diintegrasikan ke dalam matematika. Kemudian 2 mahasiswa inspiratif dari Universitas Leipzig, Jerman, Aaron dan Lina menyampaikan tentang budaya Jerman, menyoroti aspek-aspek seperti budaya pendidikan dan kebiasaan yang ada di sana. Dia juga berbicara tentang perbedaan antara budaya Jerman dan Indonesia, dan bagaimana dia merasa senang dapat berbagi budayanya dengan teman-teman dari Pontianak. Sementara itu, Lina mengungkapkan kekagumannya terhadap keindahan dan keragaman budaya Pontianak dan bagaimana dia telah menikmati belajar tentang itu selama kunjungannya.

Acara diakhiri dengan pemberian cinderamata berupa kain corak insang kepada Aaron dan Lina.

 

Penulis: Hidayu Sulisti

Editor: Septian Utut Sugiatno, M.Pd

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *