Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah FTIK IAIN Pontianak menyelenggarakan Kegiatan Seni Rupa dan Inovasi Bahan Pangan Kalbar PGMI dengan Tema “Menghasilkan Pendidik Calon Guru SD/MI yang Berkarakter Terampil, Kreatif, Berkualitas, dan Unggul Program Studi PGMI Tahun 2023”, Jum’at (23/06/2023) di Parkiran Gedung Prof. K.H. Saifuddin Zuhri. Acara ini dibuka secara resmi oleh Dekan FTIK, Dr. H. Hermansyah, S.Ag, M.Ag. Dihadiri oleh Sekretaris Prodi PGMI, Saumi Setyaningrum, M.Si, Dosen Pengampu Mata Kuliah Seni Rupa PGMI, Akhmad Zaini, M.Pd, Sutoyo Budi Harto, M.Pd, dan Dosen Pengampu Mata Kuliah IPA, Vidya Setyaningrum, M.Pd beserta Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) angkatan 2020 dan 2021.
Dekan FTIK, Dr. Hermansyah, S.Ag, M.Ag mengapresiasi upaya dan kerja keras dari unsur pimpinan Prodi PGMI, dosen, dan mahasiswa atas inspirasi mengenai berbagai keterampilan atau keahlian baik seni maupun inovasi bahan pangan Kalbar. Mahasiswa dibekali keterampilan mengolah bahan pangan sederhana dan menjualnya secara online.
“Hal ini sangat penting agar mahasiswa berkompeten dalam bersaing di dunia yang serba cepat mengalami perubahan. Dulu kita masih bisa melihat banyak oplet di jalan raya, sekarang hanya satu atau dua saja yang tampak. Mahasiswa harus dibekali dengan berbagai keahlian dan keterampilan seperti ini agar mampu bersaing di era globalisasi ini. Masa sekarang diperlukan kreativitas dan berbagai inovasi agar bermanfaat bagi prodi, fakultas maupun institut dalam akreditasi,” ujjarnya.
Sekretaris Prodi PGMI, Saumi Setyaningrum, M.Si menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk menggali, menumbuhkan dan mengembangkan potensi, bakat, minat juga ketrampilan calon pendidik atau calon guru SD/MI dalam bidang seni rupa serta bahan pangan sederhana atau tradisional. “Tiga hari yang lalu para calon pendidik atau calon guru dari prodi PGMI telah menampilkan keahlian mereka dalam bidang seni tari. Hari ini, mereka menampilkan kemampuannya dalam bidang seni rupa dan juga pengolahan beberapa bahan pangan sederhana,” ungkapnya.
Menurutnya, kemampuan seni rupa serta pengolahan bahan pangan ini sangat diperlukan untuk menumbuhkan kreativitas calon pendidik yang akhirnya bisa dijadikan referensi untuk membuka pintu dalam bidang wirausaha. Mengapa prodi PGMI memilih memberikan pengenalan pengolahan bahan pangan sederhana atau tradisional ini, bukan bahan pangan seperti burger atau pizza? Hal dikarenakan agar para calon pendidik atau generasi muda bangsa ini tidak melupakan identitas bangsa sendiri yang salah satunya adalah aneka makanan tradisional.
Diharapkan juga dari kegiatan ini, para calon pendidik, tidak hanya tahu makannya saja tetapi mereka mampu melakukan pengolahan secara sederhana dari bahan pangan asli Indonesia seperti tape singkong dan sebagainya. “Selanjutnya, kita dari Prodi PGMI sangat mengharapkan agar seluruh mahasiswa mampu mengembangkan semua keterampilan yang diperoleh di perkuliahan dan dipadupadankan dengan teknologi modern yang telah berkembang pesat agar terjadi sinkronisasi antara keduanya,” ujarnya.
“Terakhir, ingatlah selalu sebagai calon pendidik, bukan kecerdasan atau kepintaran semata yang harus kalian kembangkan tetapi yang paling mendasar adalah akhlak mulia terutama adab sopan santun dan keteladanan karena kalian adalah calon-calon model di depan seluruh anak didik kalian di masa yang akan datang. Tetap semangat untuk seluruh Mahasiswa Prodi PGMI menuju unggul. PGMI. Guru kelas berkualitas,” tambahnya.
Penulis: Infokom HMPS PGMI
Editor: Septian Utut Sugiatno, M.Pd