Fakuktas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Pontianak berbicara di Podcast Weekly IAIN Pontianak, Kamis (16/02). Dihadiri oleh Wakil Dekan I FTIK, Eka Hendry AR, M.Si., M.Pd, Ketua Iluni sekaligus Alumni FTIK, Kasiono, dan Presiden Mahasiswa IAIN Pontianak sekaligus Mahasiswa Aktif FTIK, Holil.
Dalam keterangannya, Wakil Dekan I FTIK, Eka Hendry AR, M.Si., M.Pd mengungkapkan, FTIK ke depan lebih membenahi layanan administrasi seperti layanan dosen dan mahasiswa. “Kita ingin memperbaiki kualitas layanan leboh baik ke depannya, seperti SK mengajar dosen yang sudah harus terbit sebelum perkuliahan dimulai, kemudian sarana dan prasarana yang harus segera diperbaiki, termasuk beberapa catatan assesor mengenai laboratorium bahasa Arab maupun bahasa Inggris,” ungkapnya.
FTIK membuka diri kepada siapapun yang ingin berkuliah di beberapa prodi di FTIK. Apalagi menurutnya, ketika nantinya IAIN beralihstatus menjadi UIN, maka FTIK akan membuka prodi-prodi umum seperti Pendidikan Kimia, Pendidikan Fisika, Pendidikan Bahasa Indonesia, dan masih banyak lagi lainnya. Dengan begitu, akan semakin banyak mahasiswa yang berbondong-bondong kuliah di FTIK IAIN Pontianak.
“FTIK tidak hanya mencetak lulusan sebagai guru ASN/Non ASN. Dengan pengetahuan yang diberikan selama perkuliahan, FTIK menyiapkan lulusan lebih dari 1 profesi, contoh lulusan bahasa Inggris tidak hanya menjadi guru bahasa Inggris, melainkan bisa menjadi guide, translatter, waratawan, dan masih banyak kompetensi lainnya,” tambahnya.
Kasiono mengungkapkan, sebagai alumni ia mengaku bangga dengan FTIK IAIN Pontianak mulai dulu hingga kini. Menurutnya, alumni-alumni FTIK tidak hanya berkarir sebagai guru saja, melainkan justru banyak juga yang bergerak di bidang lain, seperti pengusaha, politisi, wartawan, dan lain-lain. Ia berharap mahasiswa yang saat ini sedang berjuang menyelesaikan kuliahnya di FTIK untuk tidak terpaku pada satu bidang profesi saja. Menurutnya dengan kemampuan dan keterampilan yang diperoleh selama di FTIK, mahasiswa dapat mengembangkan kompetensinya di bidang lainnya. Sehingga dapat mengambil peluang apapun yang ada di masyarakat.
Holil selaku Presiden Mahasiswa IAIN Pontianak merasakan sekali manfaat dari berkuliah di FTIK. Menurutnya, selama kuliah di FTIK ia mengaku banyak pengetahun dan keterampilan yang diperoleh, selain itu dosen-dosennya juga sangat kompeten di bidangnya masing-masing. Sehingga memberikan pengalaman yang baik bagi mahasiswa. Ia juga setuju dengan yang dikatakan oleh Kasiono bahwa Mahasiswa FTIK tidak hanya dapat melakukan satu profesi saja, melainkan bisa merangkap atau bahkan mengerjakan dua profesi sekaligus. Contohnya dirinya sendiri yang saat ini sebagai Kepala Sekolah AUD di kampung sekaligus juga jabatannya saat ini sebagai Presiden Mahasiswa IAIN Pontianak.
Penulis: Septian Utut Sugiatno, M.Pd