Pontianak, 5 Oktober 2025 – Museum Provinsi Kalimantan Barat malam ini berubah menjadi panggung seni yang hidup. Dalam rangka “Parade Sanggar-Sanggar 2025”, Sanggar Muka Putih Pantomime Kalbar menampilkan pertunjukan bertema “Museum Sebagai Cermin Kehidupan” di bawah arahan Cak Bowo, seniman sekaligus sutradara pantomime.
Pertunjukan ini menghidupkan suasana museum dengan gerakan ekspresif para aktor yang membawakan cerita penuh makna. Penampilan tersebut seolah membangunkan benda-benda bersejarah agar bisa “berbicara” tentang nilai kehidupan, sejarah, dan budaya yang tak boleh dilupakan.
Aktor yang terlibat dalam pertunjukan antara lain:
- Zainul Fikri Alma’ruf
- Hanif Putra Anugrah
- Muhammad Ramadhan
- Marcel Razhki Amanda
- Ruzain Arfi
- Byandra Alby Pradipta
- Raffael

Di balik gerakan yang memukau, ada sentuhan kreatif Uun Kurnesi mahasiswa PIAUD IAIN Pontianak sebagai koreografer terbaik Pantomime , yang berhasil meramu gerakan penuh harmoni antara humor, drama, dan pesan moral.
“Museum bukan hanya ruang sunyi untuk benda lama. Ia adalah panggung kehidupan, tempat kita belajar dari masa lalu. Pantomime adalah bahasa universal yang mampu menghidupkan itu semua,” ujar Cak Bowo dengan penuh semangat.
Penonton tampak terpukau sejak awal hingga akhir pertunjukan. Anak-anak tertawa melihat adegan lucu, sementara orang dewasa merenung ketika pesan moral tersampaikan lewat gerakan tanpa kata.
Kehadiran Sanggar Muka Putih di ajang ini membuktikan bahwa seni pantomime tidak hanya bertahan, tetapi terus berkembang sebagai media edukasi dan hiburan yang relevan dengan zaman.
