Pontianak (ftik.iainptk.ac.id) — Kuliah online adalah cara efektif untuk mengganti kuliah secara tatap muka akhir – akhir ini. Diberitakan bahwa covid-18 sudah masuk ke Indonesia dan termasuk Kalimantan Barat. Kewaspadaan kami sebagai masyarakat Kalbar terhadap penyebaran virus ini membuat kami harus melakukan aktivitas dari rumah seperti belajar, kerja, dan kegiatan lainnya. Media online pun menjadi salah satu cara kami untuk tetap berkuliah dan mendapatkan materi dari dosen. Bermodalkan handphone dan laptop, serta jaringan internet yang akan terus terhubung agar perkuliahan online ini dapat berlangsung secara baik.
Hampir seluruh mahasiswa melakukan kuliah online. Diskusi melalui grup whatsapp, ataupun video call dengan dosen untuk konsul. Ini adalah salah satu cara kami untuk tetap berkuliah walau dengan media online.
Kesan – kesan kuliah online dari mahasiswa pun beragam pastinya. Mereka mengekspektasikan kuliah online yang santai, tidak banyak tugas, dan tidak ribet. Ternyata, banyak dari mahasiswa yang mengesankan kuliah online ini juga ribet, tugas menumpuk, kurangnya referensi untuk mengerjakan tugas, jaringan yang lambat, belum lagi ada mahasiswa yang pulang kampung di desanya dan susahnya sinyal untuk mengakses internet. Cerita – cerita mereka pun beragam, diantaranya :
“bu dosen, lama2 mataku minus bu natap hp terlalu fokus. Untung kuat hehe”
“karena dosen ingin semua mahasiswa aktif di forum, mau gak mau kami ikut menanggapi diskusi ini. Tapi jariku keriting pak, ngetik terus”
“absen online. Kesempatan untuk mahasiswa yang cuma nulis absen, tpi ga nongol di forum wkwkwk”
“bu dosen makasih ya utk diskusi hari ini, wa saya ga sepi jadinya”
…dan cerita – cerita lucu lainnya seputar kuliah online. Walaupun kami terbataskan ruang untuk berdiskusi, tetapi kami menikmati setiap proses pembelajaran ini.
Penulis: Wulan Widyanti Asih (Mahasiswa prodi PAI/ IIA)
Editor: Farninda Aditya